Manajemen Persediaan


Persediaan adalah merupakan bahan ataupun barang yang disimpan dan akan digunakan untuk memenuhi tujuan atau kebutuhan tertentu,  misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.

Jenis - Jenis Persediaan 
Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya mempunyai karakteristik khusus dan cara pengelo laannya juga berbeda.
Bagi perusahaan dagang yang di dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang-barang, pada umumnya persediaan yang dimiliki adalah: berupa :
  1. Persediaan barang dagangan, untuk menyatakan barang-barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali di masa yang akan datang. Barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai barang tersebut dijual kembali.
  2. Lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor dan alat-alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya administratif dan umum atau biaya pemasaran.
Bagi perusahaan manufaktur yang di dalam usahanya mengubah bentuk atau menambah nilai kegunaan barang, pada umumnya mengklasifikasikan persediaan ke dalam berbagai kelompok sebagi berikut:
  1. Persediaan bahan baku, untuk menyatakan barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi. 
  2. Persediaan produk dalam proses, meliputi barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses, pada umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu.
  3. Persediaan produk jadi, meliputi semua barang yang diselesaikan dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya produk dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.
  4. Persediaan bahan penolong, meliputi semua barang-barang yang dimiliki untuk keperluan produksi, akan tetapi tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi, yang termasuk dalam kelompok persediaan ini antara lain minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan.
  5. Persediaan suku cadang/komponen, merupakan bahan yang akan digunakan di dalam proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari pihak lain, 
Fungsi Persediaan
  1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan baku atau bahan yang dibutuhkan perusahaan
  2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan
  3. Menghilangkan resiko kenaikan harga barang
  4. Menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman, sehingga perusahaan tidak kesulitan jika bahan itu tidak ada dipasaran
  5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
  6. Untuk mencapai penggunaan mesin yang optimal.
Jenis Persediaan berdasarkan fungsinya
  1. Fluktuation Stock,  merupakan persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya
  2. Anticipation Stock,  merupakan persediaan untuk menghadapi kenaikan permintaan yang dapat diperkirakan kapan terjadinya. Persediaan ini juga untuk menjaga kemungkinan sukarnya memperoleh bahan baku
  3. Lot Size Inventory ( Batch Stock), merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan pada saat tertentu.  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari discount  kuantitas barang, penghematan biaya transpotasi per unit yang lebih rendah dan efisiensi produksi.
  4. Pipeline Inventory,  merupakan persediaan yang sedang dalam proses pengiriman dari tempat asal ketempat dimana barang tersebut akan digunakan 
Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku
  1. Perkiraan pemakaian, (perkiraan kebutuhan bahan baku),  merupakan perkiraan tentang berapa besar jumlah bahan baku yang akan dipergunakan oleh perusahaan untuk keperluan proses produksi pada priode yang akan datang.
  2. Harga bahan baku, merupakan dasar penyususnan berapa besar dana perusahaan yang harus disediakan untujk investasi dalam persediaan bahan baku (cost of capital/biaya modal) turut diperhitungkan.
  3. Biaya Persediaan., Biaya yang semakin besar dengan semakin besarnya rata – rata persediaan, Biaya yang semakin kecil dengan semakin besarnya rata – rata persediaan (jumlah pembelian optimal)
  4. Kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan, apakah perusahaan akan memberikan prioritas utama, kedua atau yang terakhir untuk dana bagi persedia bahan baku
  5. Pemakaian senyatanya dari priode yang lalu
  6. Waktu Tunggu (lead time), merupakan tenggang waktu yang diperlukan (yang terjadi) antara saat pemesanan sampai datangnya bahan baku tersebut. Erat hubungannya degan penentuan saat pemesanan kembali (Re Order)